Join us!

Cara Berkomunikasi Yang Baik

Posted by

Racun tidak hanya berupa makanan, bisa juga berupa polusi udara dan suara. Sesuatu yang positif bisa disampaikan dengan suara yang lemah lembut, tidak seharusnya disampaikan dengan suara yg memekakkan telinga dan mungkin bisa merusak syaraf manusia yg seharusnya mampu menerima hal positif berubah menjadi negatif. Inilah bahayanya polusi suara. Kita belajar bagaimana mendengarkan Alq'uran, bacaan yang disuarakan dengan tartil dan pelan akan mudah difahami bahkan bisa sampai ke hati pendengarnya.

Menyampaikan sesuatu juga perlu mengantisipasi kejiwaan pendengarnya. Jika tidak bisa memahaminya bisa timbul masalah, in kontra produktif. Memperkirakan suasana hati, kondisi pendengar juga penting.

Kita mestinya belajar menjadi orang yang terbuka untuk mendengarkan pendapat orang lain, siapapun orangnya. Terkadang gagasan muncul dari orang yang tidak populer. Menutup telinga dari orang lain bisa menjerumuskan kepada kesombongan. Kesombongan bisa meyebabkan kejatuhan, bisa berupa materi atau hal lain. Selain membaca dan berbicara, kita harus belajar mendengarkan.

Ini juga hal penting, menyindir orang lain dengan kata kata walaupun dengan niat baik tidak selalu berdampak positif. Seharusnya menyindir orang lain di depan umum tidak dilakukan kecuali hal hal yang bersifat kelembagaan bukan pribadi.

Setiap orang punya ide ide dan gagasan gagasan, memberikan kesempatan orang berbicara dalam suatu forum adalah penting, bila orang sulit menyampaikan dalam kata-kata karena kesehatan, takut atau sulit bicara, tentu bisa disampaikan dalam bentuk tulisan yg bisa dibacakan orang lain.

Kata kata adalah obat, saya kira tidak semua orang yang datang suatu forum itu sehat 100 persen. Kata - kata yang lembut, sapaan yang bersahaja, ucapan do’a bisa membuat orang yang sakit menjadi sembuh, nyeri bisa berkurang dan yang sehat menjadi lebih sehat. Keajaiban bisa akan terjadi manakala kumpulan orang orang saling memperbaiki kondisi satu dan lainnya.

Dalam suatu forum bicara perlu membatasi waktu, namun juga tidak terburu buru, terburu buru tidak bisa mencapai hasil optimal dan bisa menekan syaraf secara medis. Bila diperlukan waktu yang lama sebaiknnya ada jeda, peserta bisa sekedar berdiri dan merentangkan tangan untuk melemaskan otot serta melancarkan peredaran darah, berjalan melihat pemandangan sekitar untuk menyegarkan fikiran, dan bila perlu berbaring sejenak, ini diperlukan bagi yang kurang istirahat dan tidur di malam sebelumnya.




Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: Minggu, September 23, 2018

0 komentar:

Posting Komentar


Diberdayakan oleh Blogger.